Minggu, 27 Mei 2012

Fuer der beste Papa auf der welt


Puisi ini dibuat oleh pap, dan dibalas dengan puisi buatan mam.. :'(
 
From: Heru <heru></heru>
To: Irwan Ningsih <irwan.ningsih></irwan.ningsih>
Sent: Friday, May 25, 2012 9:26 AM
Subject: [Fwd: Sabar..sabarlah sayang]

Duhai rekan rekan kerjaku..
Perusahaan itu ibarat kendaraan besar yang kita tumpangi.
Jika cukup bahan bahan bakarnya
Selamatlah kita sampai di tujuan
Jika kehabisan bensin...
sehebat apakun kendaraan kita
kandas ditengah jalan.

Wahai atasanku terhormat.
Karyawan itu ibarat lampu-lampu pijar yang menerangi
Jika hidup dan menyala...
maka teranglah seluruh ruangan.
Jika ada yang putus atau mati...
Gelaplah seisi ruangan....tak akan ada bayangan sedikitpun.

Duhai, istri dan anakku tersayang.
Engkaulah taman bunga di hatiku
Jika kalian tersenyum ceria
bahagia rasa di dada.
Jika kalian menagis lirih dan merintih
Sedih dan kepiluan dalam hati.

Sabar...sabarlah sayang
Papa akan selalu berusaha
Selama hayat dikandung badan
Karena mencari nafkah itu....
Adalah suatu Ibadah

Salam

yangmasihlebihbaikdaripadayanglain

Heru



----- Forwarded Message -----
From: Irwan Ningsih <irwan.ningsih></irwan.ningsih>
To: Heru <heru></heru>
Sent: Friday, May 25, 2012 2:58 PM
Subject: Re: [Fwd: Sabar..sabarlah sayang]

Fuer der beste Papa auf der welt

Sungguh, Orang beriman itu sungguh beruntung
Kala kesenangan mendatanginya
Beribu rasa syukur ditumbuhkannya
Kala kesusahan datang menghampiri
Berjuta kesabaran ditanamkannya

Tak ada yang buruk bagi orang beriman
Jika bersyukur nikmatnya bertambah
Jika bersabar pahalanya melimpah

Tak ada yang perlu kita sesali
Apalagi kita tangisi
Air mata kita tak pantas mengalir
Kesedihan tak pantas terukir
Daun yg jatuh tak pernah membenci angin

Duhai papa yg kami cinta karna Allah...
Hidup tak untuk selamanya
Yang muda akan mati
Apalagi yang sudah tua
Yang miskin akan mati
Apalagi yang kaya
Tak satupun makhluk bernyawa yg takkan mati
Hidup sekarang kita jalani untuk hidup nanti

Janganlah dunia melalaikanmu
Janganlah dunia melenakanmu
Sudah banyak manusia yang kita kenal
Dari yang baik sampai yang binal
Dari konglomerat sampai Proletar
Ada yang sudah menghadap Sang Maha Besar
Ada yang sedang terkapar menunggu ajal

Unsere lieber papa
Kami tau hatimu sedih
Kami tau hatimu terluka
Tapi itu karena memikirkan mereka
Melihat mereka kau tak tega
Melihat mereka kau merana
Sudah,
Pasrahkan semua kepadaNya
Kalau mereka menghamba padaNya
Maka tak ada yang akan sia sia...

**  keep smile..  **  always be happy together..

^  __ ^