Kamis, 29 Maret 2012

Bahaya di Laboratorium dan Upaya Pertolongan Pertama

Semester 3 yang lampau emang penuh kejadian kelam, hmm.. IP jeblok trus kecelakaan pula di lab, sehingga harus masuk UGD, alhamdulillah ga terlalu parah, tapi lumayan menyakitkan.. hiks.. :'( #eaaacurhat
berhubung keinget insiden waktu di lab yang dulu pernah kualami jadi mau ngepost tentang ini.. hehehe

Bahaya di Laboratorium dan Upaya Pertolongan Pertama

A.       Keselamatan Kerja
Berikut ini adalah beberapa cara yang perlu diperhatikan demi menghindari kecelakaan saat melakukan eksperimen
  1. Jangan melakukan percobaan lain yang tidak diinstruksikan
  2. Praktikkan hanya bekerja selama periode yang ditentukan dan jangan sekali-kali melakukan pekerjaan sendirian di lab karena jika terjadi kecelakaan tidak ada orang lain yang dapat menolong anda.
  3. Beberapa kecelakaan terjadi karena praktikkan tidak membaca label botol terlebih dahulu, usahakan membaca label botol bahan kimia dan jangan salah mengambi zat yang diinginkan.
  4. Gunakan sepatu yang melindungi kaki dari tumpahan zat kimia serta memakai jas lab untuk melindungi pakaian terhadap bahan kimia yang dapat merusak pakaian. Jangan menggunakan pakaian yang lengan bajunya terlalu lebar, gelang atau kalung yang berayun-ayun karena lebih memungkinkan terjadinya kecelakaan.
  5. Rambut panjang dan terurai akan mudah terbakar maka rambut harus dijepit atau diikat kebelakang.
  6. Bila anda harus mencium zat kimia, jangan menciumnya langsung dari botolnya akan tetapi kibaskan saja uapnya.
  7. Jangan sesekali mencicipi zat kima, kecuali diperintahkan. Anggaplah semua zat kimia itu berbahaya.
  8. Jangan makan dan minum di lab karena bisa tercemar bahan kimia beracun.
  9. Pilihlah alat gelas yang tidak retak/pecah supaya terhindar dari bahaya luka gores.
  10. Matikan pembakar setelah selesai digunakan.
  11. Gunakan lemari asam jika bekerja dengan bahan kimia yang mengeluarkan uap beracun.
  12. Jika anda harus mengencerkan asam kuat atau basa kuat maka harus menambahkannya kedalam air secara perlahan-lahan jangan sebaliknya. Jika air yang ditambahkan ke asam atau basa kuat ada kemungkinan sejumlah panas akan terlokalisasi dan menimbulkan percikan yang berbahaya bagi kita.
  13. Kebakaran tidak selamnya dapat dipadamkan dengan air. Api yang disebabkan cairan yang tidak bercampur dengan air seperti benzene, disebabkan cairan yang mudah terbakar dapat dipadamkan dengan kain atau handuk basah. Jika pakaian kita terbakar jangan berlari karena bisa menyebabkan nyala lebih besar, tenang saja dan padamkan dengan kain atau handuk basah.
  14. Pelajari letak alat pengaman laboratorium seperti pemadam kebakaran, alarm api, kotak P3K dan cara pemakaiannya.

B.       Bahan Kimia Berbahaya
  1. Bahan kimia yang merusak kulit
·           Asam-asam kuat           : H2SO4, HNO3, HCl, HF, dll
·           Basa kuat                                    : NaOH, KOH
·           Asam/basa lemah          : CH3COOH, NH4OH, dll
·           lain-lain                          : H2O2 pekat, brom cair, peroksida-peroksida, persulfat, AgNO3, dll
Apabila bahan-bahan tersebut harus diambil dengan tepat, ambillah dengan buret atau pipet dengan karet ppengisap (propipet)
Berikut ini gas-gas beracun yang bisa terbentuk di laboratorium
·           Gas CO (Karbon Monoksida)
Gas ini dapat terbentuk bila asam formiat atau asam oksalat dipanaskan dengan asam sulfat pekat, keracunan gas CO menyebabkan sakit kepala dan terasa lelah.
·         Gas H2S (Hidrogen Sulfida)
Gas ini merupakan racun kuat. Dengan konsentrasi 103 ppm dapat mematikan manusia. Pada konsentrasi 10-1 bau gas ini sudah jelas sekali, sehingga jendela harus dibuka lebar-lebar.
·         Uap Air Raksa (Hg)
Bernapas terlalu lama dengan udara yang bercampur uap air raksa dapat berakibat sakit kepala, badan kurus, tangan gemetar dan gigi sakit. Untuk pencegahan, perlu bekerja dengan teliti jika menggunakan air raksa. Jika air raksa tumpah ke lantai segera disapu dengan campuran belerang dan soda kering sehingga terbentuk Hg2S yang tidak berbahaya lagi.
·         Gas Asam Sianida (HCN)
Asam sianida dan garam-garamnya adalah zat-zat yang sangat beracun, baik yang masuk melalui pernafasan, mulut ataupun luka. Larutan yang mengandung HCN tidak boleh dipipet dengan mulut, keracunan HCN berakibat sama seperti CO.
·         Gas NO2
Gas yang dapat dihasilkan dari reaksi asam nitrat dengan logam ini dapat mempengaruhi kerja paru-paru dan menyebabkan batuk-batuk.
·         Gas Cl2 dan Br2
Sama seperti NO2 gas ini akan merusak sistem pernafasan, namun biasanya orang akan terbatuk-batuk ketika mencium gas ini dalam konsentrasi yang belum berbahaya.
·         Gas yang berasal dari pelarut
Pelarut yang mudah menghasilkan uap beracun anatara lain adalah CS2, CCl4 (karbon tetra klorida), CHCl3 (kloroform) dan benzena.
  1. Bahan Kimia yang Mudah Terbakar
Alkohol, eter, benzena, CS2, aseton, petroleum eter dan beberapa senyawa organik adalah cairan yang mudah terbakar, sehingga jangan menyalakan api dekat bahan-bahan tersebut.

C.       Pertolongan Pertama di Laboratorium
1.     Bahan-bahan yang perlu untuk P3K di lab adalah:
·           Alcohol 70% dan 90%
·           Air kapur
·           Asam asetat 1% dan 5%
·           Bubur magnesia
·           Salep butesin
·           Mineral dan olive oil
·           Na Bikarbonat bubuk
·           Na Bikarbonat 5%
·           Asam borat 4%
·           Iodium tincur 2%
·           Universal antidote
Universal antidote digunakan untuk menolong keracunan tanpa diketahaui sebab-sebabnya. Satu sendok makan diisi dengan 1 gelas air hangat, lalu diminum.
2.    Tindakan Pertolongan Pertama di Laboratorium
a.      Jika merasa akan pingsan (sangat lemah), segeralah duduk.
b.      Terbakar. Jika mengalami luka bakar yang sangat besar harus diobati oleh dokter, sebelum kedokter siram luka itu dengan air dingin. Pakaian dan apapun yang melekat pada luka tersebut tidak boleh ditarik dengan paksa. Sedangkan luka bakar yang kecil dapat diobati sendiri dengan cara menyiramnya terlebih dahulu dengan air dingin kemudian diobati dengan asam pikrat, salep butesin, salep tannin atau larutan tannin 5% atau salep khusus untuk luka bakar.
c.       Terkena asam pada kulit atau pakaian. Cuci dengan air secukupnya kemudian menetralkan dengan larutan ammonia 5%.
d.      Terkena Basa pada kulit atau pakaian. Cuci dengan air secukupnya dan netralkan dengan larutan asam borat 4% atau asam asetat 1%.
e.      Terkena bahan panas pada mata. Bila disebabkan oleh asam, mata dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya, kemudian dinetralkan dengan larutan Na bikarbonat 5% dengan sebuah mangkok mata (eye cup). Bila disebabkan oleh basa kuat, cucilah dengan air kemudian netralkan dengan asam borat 4%. Setelah penetralan-penetralan tsb, teteskan setetes mineral oil dan biarkan sementara di dalam mata sebagai shoothing agent (obat pereda)
f.        Luka karena barang tajam. Bersihkan luka dari debu dan kotoran lainnya, kemudian cuci dengan alkohol 70% dengan menggunakan kapas. Keringkan dan berilah larutan jodium tincture 2%
g.      Asam kuat masuk mulut. Keluarkan dari mulut dan cuci mulut secukupnya dengan air dan kumur-kumur dengan Na bikarbonat untuk menetralkan asam, kemudian buang.
h.      Basa kuat masuk mulut. Keluarkan basa itu dan mulut dicuci dengan air secukupnya, dan kumur dengan asam asetat 4% untuk menetralkan sisa basa. Berilah mineral oil pada bibir untuk mencegah dehidrasi dan pembengkakan.