Puisi ini dibuat oleh pap, dan dibalas dengan puisi buatan mam.. :'(
From: Heru
<heru></heru>
To: Irwan Ningsih
<irwan.ningsih></irwan.ningsih>
Sent: Friday, May 25, 2012 9:26 AM
Subject: [Fwd: Sabar..sabarlah
sayang]
Duhai
rekan rekan kerjaku..
Perusahaan
itu ibarat kendaraan besar yang kita tumpangi.
Jika
cukup bahan bahan bakarnya
Selamatlah
kita sampai di tujuan
Jika
kehabisan bensin...
sehebat
apakun kendaraan kita
kandas
ditengah jalan.
Wahai
atasanku terhormat.
Karyawan
itu ibarat lampu-lampu pijar yang menerangi
Jika
hidup dan menyala...
maka
teranglah seluruh ruangan.
Jika
ada yang putus atau mati...
Gelaplah
seisi ruangan....tak akan ada bayangan sedikitpun.
Duhai,
istri dan anakku tersayang.
Engkaulah
taman bunga di hatiku
Jika
kalian tersenyum ceria
bahagia
rasa di dada.
Jika
kalian menagis lirih dan merintih
Sedih
dan kepiluan dalam hati.
Sabar...sabarlah
sayang
Papa
akan selalu berusaha
Selama
hayat dikandung badan
Karena
mencari nafkah itu....
Adalah
suatu Ibadah
Salam
yangmasihlebihbaikdaripadayanglain
Heru
----- Forwarded Message -----
From: Irwan Ningsih
<irwan.ningsih></irwan.ningsih>
To: Heru <heru></heru>
Sent: Friday, May 25, 2012 2:58 PM
Subject: Re: [Fwd: Sabar..sabarlah
sayang]
Fuer
der beste Papa auf der welt
Sungguh,
Orang beriman itu sungguh beruntung
Kala
kesenangan mendatanginya
Beribu
rasa syukur ditumbuhkannya
Kala
kesusahan datang menghampiri
Berjuta
kesabaran ditanamkannya
Tak
ada yang buruk bagi orang beriman
Jika
bersyukur nikmatnya bertambah
Jika
bersabar pahalanya melimpah
Tak
ada yang perlu kita sesali
Apalagi
kita tangisi
Air
mata kita tak pantas mengalir
Kesedihan
tak pantas terukir
Daun
yg jatuh tak pernah membenci angin
Duhai
papa yg kami cinta karna Allah...
Hidup
tak untuk selamanya
Yang
muda akan mati
Apalagi
yang sudah tua
Yang
miskin akan mati
Apalagi
yang kaya
Tak
satupun makhluk bernyawa yg takkan mati
Hidup
sekarang kita jalani untuk hidup nanti
Janganlah
dunia melalaikanmu
Janganlah
dunia melenakanmu
Sudah
banyak manusia yang kita kenal
Dari
yang baik sampai yang binal
Dari
konglomerat sampai Proletar
Ada
yang sudah menghadap Sang Maha Besar
Ada
yang sedang terkapar menunggu ajal
Unsere
lieber papa
Kami
tau hatimu sedih
Kami
tau hatimu terluka
Tapi
itu karena memikirkan mereka
Melihat
mereka kau tak tega
Melihat
mereka kau merana
Sudah,
Pasrahkan
semua kepadaNya
Kalau
mereka menghamba padaNya
Maka
tak ada yang akan sia sia...
** keep
smile.. ** always be happy together..
^ __ ^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar